• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Agung Nugraha : Untuk ciptakan ketahanan keluarga, setiap catin harus dapat pembinaan dari takmir masjid

gambar kegiatan konsultasi
Kecenderungan meningkatkan tingkat perceraian mengundang perhatian serius bagi KUA Kecamatan Sleman. Dari 'survey' internal bersadarkan data perceraian dan atau pernikahan baru dengan status cerai hidup pada usia yang masih terbilang muda, dapat disimpulkan bahwa diantara sebab gagalnya perkawinan antara lain ialah : 1) kurangnya persiapan sebelum nikah, baik dari sisi mateiral maupun pengetahuan terkait pernikahan, 2) tidak adanya pendampingan, sehingga pasangan yang sedang mengalami problem keluarga tidak mendapatkan saluran tetap untuk berkonsultasi. Akhirnya mereka 'curhat' kepada teman atau orang yang tidak kompeten bahkan menambah runyam hubungan perkawinan.

Keprihatinan tersebut, membuat KUA Kecamatan Sleman berinisiatif mengembangkan pembinaan ketahanan keluarga berbasis masjid. Intinya, (takmir) masjid diajak/dilibatkan untuk ikut bertanggungjawab menyiapkan pasangan calon pengantin yang mempunyai dasar-dasar keagamaan dan pengetahuan terkait bagaimana membangun keluarga bahagia.

Setelah melalui pertemuan dan diskusi dengan perwakilan takmir masjid se kecamatan sleman, disepakati partisipasi masjid dalam membantu terwujudnya ketahanan keluarga. Caranya, setiap pengantin setelah dan atau bahkan sebelum mendaftar nikah di KUA harus menghadap kepada takmir masjid/tokoh setempat guna mendapatkan wejangan terkait cara-cara membina dan mempertahankan keharmonisan keluarga.

Mereka akan dibekali dua macam form. Form pertama berisi resum yang dibuat oleh calon pengantin atas apa-apa yang dinasehatkan oleh takmir masjid/tokoh masyarakat tersebut. Minimal mereka harus meminta nasehat sebanyak tiga kali dan atau menghadap tiga orang sesepuh. Form kedua, berisi presensi daftar hadir ke masjid untuk mengikuti kegiatan shalat jama'ah dan atau mengikuti pengajian di masjid setempat.

Ikhtiar ini dimaksudkan agar setiap calon pengantin mempunyai tambahan bekal pemahaman terkait keluarga dan apabila dikemudian hari terbentur masalah didalam keluarga, dapat menjadikan takmir masjid/tokoh agama terebut sebagai "konselor", bukan kepada pihak-pihak yang tidak kompeten,

Contoh form 1 :


Contoh form 2 :

Share:

Gerakan Menikah Menanam KUA SLeman

Kepala KUA Sleman, Agung Nugraha, dan Gerakan Menikah Menanam

Pernikaahn bukan sekedar urusan dua manusia. Ia adalah tahap awal dari sejarah manusia. oleh karenanya, pernikahan perlu dimaknai.  Gerakan Menikah Menanam menjadi salah satu ikhtiar menyiapkan air dan kehidupan bagi generasi yang akan datang.
Share:

Visi dan Misi KUA Kecamatan Sleman

Visi dan Misi KUA Kec. Sleman

Share:

Agung Nugraha : rintis ketahanan keluarga berbasis masjid

Disamping terus meningkatkan kualitas layanan nikah dan rujuk, KUA Kecamatan Sleman mempunyai komitmen kuat membangun ketahanan keluarga. Hal ini dipandang penting dan mendesak mengingat kecenderungan meningkatnya tingkat perceraian. "kami tidak rela apabila pasangan yang kami catat pernikahannya, kemudian bercerai, bahkan hanya dalam hitungan beberapa tahun", demikian diantara materi sambutan dan perkenalan Agung Nugraha kepada tokoh masyarakat saat pisah sambut kepala KUA Kecamatan Sleman.

Menurut Agung, sejak menjadi penghulu di KUA Turi ia telah merintis pendampingan pengantin. Karenanya ia menginisasi pembinaan Pasca nikah. Kemudian mengusulkan konsep tersebut kepada Kepala KUA, mengundang pasangan nikah antara 5 sampai 7 tahun untuk dilakukan pembinaan dengan alokasi anggaran Biaya Operasional (BOP). pertimbangannya, rentang waktu pernikahan tersebut rentan terjadi konflik dan masalah hubungan dalam keluarga. Kegiatan tersebut berjalan beberapa kali, kemudian terhenti karena perubahan kebijakan pengelolaan BOP KUA. 

Pola pembinaan lain yang ditempuh ialah melalui pembentukan kelompok-kelompok pengajian suami istri, dengan nama Pengajian As Sakinah untuk merintis keluarga sakinah, Agung berkeliling ke beberapa kelompok pengajian, bersama mengaji, menyanyi lagu Mars DBKS (Desa Binaan Keluarga Sakinah) dan Mars BP4, serta pebinaan ekonomi jamaah. Pola ini ditempuh ketika Agung bertugas di KUA Minggir.

Ketika bertugas di KUA Kalasan, Agung membuat WA Grup, KAMU SUAMI dan KAMU ISTRI. Konsepnya sederhana, dimana setiap hari semua pengantin yang dicatat pernikahannya di KUA Kalasan akan mendapatkan kirim satu hadis setiap hari. Harapannya, dapat menjadi tambahan pemahaman keagamaan mengingat tidak sedikit pasangan pengantin yang setelah menikah justru berhenti mengaji dengan berbagai alasan/sebab. Kalau setiap hari dikirim, mereka dapat membaca setiap saat tanpa mengganggu aktifitas lainnya.

Agung berterus terang bahwa ia prihatin dengan meningkatkan permasalahan keluarga yang berakhir pada perceraian. Kemudian ia menduplikasi konsep "after sales service" (pelayanan purna jual) yang dilakukan oleh Dealer Motor atau mobil dengan program-program semacam service dan ganti olie gratis bagi konsumen yang membeli motor atau mobil. 

Intinya, ia berkeyakinan bahwa meski sudah menikah, pasangan pengantin perlu terus mendapatkan pendampingan dan mempunyai ruang/media yang dapat menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dalam membina keluarga. Karena menurut Agung" "sakinah bukan lah sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan proses yang harus diupayakan secara terus menerus".  

Di KUA Sleman ini, Agung berharap ada peran masyarakat, khususnya melalui tokoh/takmir masjid untuk bersama mempersiapkan perkawinan dan mendampingi pasangan pengantin untuk mempertahankan keluarga dan mewujudkan keluarga sakinah. Ia berkeyakinan ketahanan keluarga berbasis masjid akan mampu menurunkan tingkat percerian dan menjadi kanal bagi pasangan nikah yang memerlukan pendampingan sehingga tidak salah dalam mencari jalan keluar dari problemetika keluarga.
Share:

Agung Nugraha: Nahkoda baru KUA Kecamatan Sleman

Terhitung sejak tanggal pelantikan, 01 Maret 2018, Raden Agung Nugraha, S.Ag., MA, resmi menjadi nahkoda KUA Kecamatan Sleman menggantikan seniornya, Drs. H. Sukirman, MA yang dilantik berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah istimewa Yogyakarta.

Karir Pekerjaan
Agung Nugraha (sering dipanggil mas Agung), mengawali karirnya di kementerian Agama dimulai tahun 1999 ketia ia diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan jabatan Calon Pegawai Pencatat Nikah (CPPN) dan ditempatkan pada KUA dilingkungan Kandepag Singaraja Prop. Bali. Selanjutnya Agung ditugaskan  sebagai pegawai pada KUA Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung Bali karena kantor Departemen Agama Kab, Singaraja ikut terbakar pada kerusuhan tahun 1999.

Setelah menghadap Kepala Kantor, Drs. Ngakan Ketut Juni, Agung "ditahan", tidak jadi ditempatkan di Nusapenida tetapi ditugaskan menjadi pencatat surat pada Sub Bag Umum Kandepag Kabupaten Klungkung. Pertimbangannya karena kebutuhan yang lebih mendesak di Sekretariat, sementara KUA Nusa Penida sudah ada PPN-nya dan cukup satu orang.

Setelah tugas selama tiga tahun di Bali, Agung berkesampatan pindah ke Jogja pada tahun 2002 dan ditempatkan di KUA Kecamatan Pakem, kemudian diangkat sebagai penghulu di KUA Kecamatan Turi tahun 2007, Promosi sebagai Kepala KUA Kec. Minggir tahun 2012, mutasi sebagai Kepala KUA Kecamatan Kalasan tahun 2017, dan terakhir sebagai Kepala KUA Kecamatan Sleman.

Keluarga
Agung Nugraha terlahir pada 24 Oktober 1971 dari pernikahan antara H. R. Wahonosudiboyo dan Hj. Siti Rahayu. Pada Tahun 2002, Agung menikah dengan Muslichatun Noviana Hermini, SP dan dikaruniai tiga anak, Avi Alifa Failasufa (2003), Alm. Rahma 'Arifatus-tsania (2004) dan Hakam Nurulhaq (2006).

Pendidikan
Agung adalah 'anak kandung' Kementerian Agama, ayahnya yang pegawai Departemen Agama membimbing dan mengarahkan anak-anaknya menempuh pendidikan di sekolah agama. Karenanya tidak berlebihan bila Agung adalah 'anak kandung' Kementerian Agama karena semua jenjang pendidikannya ditempuh pada lembaga kementerian Agama. 

Pendidikannya dimulai sebagai murid pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Mutaqien di Medari (lulus 1984), kemudian melanjutkan sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pakem (lulus 1987), berkesempatan 'nyantri" selama tiga tahun di Madrasah 'Aliyah Program Khusus (MAPK) MAN Yogyakarta 1 (lulus 1990), proyek unggulan Menteri Agama Munawir Sadzali, MA, dan kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Peradilan Agama pada Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (lulus 1987). Sepulang dari Bali, Agung Menempuh pendidikan Master pada program Magister Studi Islam Univeesitas Muhammadiyah Yogyakarta pada konsentrasi Pemikiran Hukum Islam.

Organisasi dan Pengabdian Masyarakat
Sejak muda, Agung telah mempunyai kecenderungan pada organisasi sosial dan pengabdian pada Masyarakat. bahkan sejak sekolah Agung biasa tampil menjadi petugas upacara dan sebagai pengurus OSIS. 
Kiprah sosial dimulai sejak awal kuliah, ia telah menjadi Ketua Pengurus Karang Taruna (1990-1994), Sekretaris Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) tingkat Desa (1990-1995) dan AMM Kecamatan (1995-2000), serta aktif di BADKO TPA Kecamatan dan Kabupaten (1990-1999).

Dalam bidang keagamaan, Agung merintis penerbitan Bulletin jum'at 'Ibrah (1995), membidangi pendirian BMT. Mitra Reksa Bakti (1995), hingga merintis Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PeKIK) DARUL FIKRI (2003). Agung juga terlibat sebagai Sekretaris LP2A Kecamatan Pakem (2002-2008), Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sleman, Anggota Asosiasi Nadzir Wakaf Indonesia Kab. Sleman (2010-2014), Anggota Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Kab. Sleman (2014-2017), Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pakem (2005-2015), Ketua PCM Pakem (2015-2017) dan Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PDM Sleman (2015-2020)

Terakhir, sejak 2014, Agung aktif sebagai sekretaris Yayasan Darul Muttaqien Medari yang begerak dalam bidang sosial, pendidikan, pengembangan masjid, bimbingan haji dan pengembangan wakaf produktif.

Semua kegiatan tersebut dijalani dengan penuh semangat dengan mendasarkan pada filosofi Air, 'mengalir dan memberikan manfaat kepada siapa saja' sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah, Sebaik-baik manusia ialah yang memberikan manfaat kepada manusia lainnya.
Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Sleman, Yogyakarta, Indonesia

DOA BERSAMA KUA SLEMAN BERSAMA LEMBAGA KEAGAMAAN

 Bertempat di Aula KUA Kecamatan Sleman, Senin jam 16.00 KUA melaksanakan do bersama untuk keselamatan negara yang dihadiri seluruh pegawai ...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.