Agung Nugraha : rintis ketahanan keluarga berbasis masjid

Disamping terus meningkatkan kualitas layanan nikah dan rujuk, KUA Kecamatan Sleman mempunyai komitmen kuat membangun ketahanan keluarga. Hal ini dipandang penting dan mendesak mengingat kecenderungan meningkatnya tingkat perceraian. "kami tidak rela apabila pasangan yang kami catat pernikahannya, kemudian bercerai, bahkan hanya dalam hitungan beberapa tahun", demikian diantara materi sambutan dan perkenalan Agung Nugraha kepada tokoh masyarakat saat pisah sambut kepala KUA Kecamatan Sleman.

Menurut Agung, sejak menjadi penghulu di KUA Turi ia telah merintis pendampingan pengantin. Karenanya ia menginisasi pembinaan Pasca nikah. Kemudian mengusulkan konsep tersebut kepada Kepala KUA, mengundang pasangan nikah antara 5 sampai 7 tahun untuk dilakukan pembinaan dengan alokasi anggaran Biaya Operasional (BOP). pertimbangannya, rentang waktu pernikahan tersebut rentan terjadi konflik dan masalah hubungan dalam keluarga. Kegiatan tersebut berjalan beberapa kali, kemudian terhenti karena perubahan kebijakan pengelolaan BOP KUA. 

Pola pembinaan lain yang ditempuh ialah melalui pembentukan kelompok-kelompok pengajian suami istri, dengan nama Pengajian As Sakinah untuk merintis keluarga sakinah, Agung berkeliling ke beberapa kelompok pengajian, bersama mengaji, menyanyi lagu Mars DBKS (Desa Binaan Keluarga Sakinah) dan Mars BP4, serta pebinaan ekonomi jamaah. Pola ini ditempuh ketika Agung bertugas di KUA Minggir.

Ketika bertugas di KUA Kalasan, Agung membuat WA Grup, KAMU SUAMI dan KAMU ISTRI. Konsepnya sederhana, dimana setiap hari semua pengantin yang dicatat pernikahannya di KUA Kalasan akan mendapatkan kirim satu hadis setiap hari. Harapannya, dapat menjadi tambahan pemahaman keagamaan mengingat tidak sedikit pasangan pengantin yang setelah menikah justru berhenti mengaji dengan berbagai alasan/sebab. Kalau setiap hari dikirim, mereka dapat membaca setiap saat tanpa mengganggu aktifitas lainnya.

Agung berterus terang bahwa ia prihatin dengan meningkatkan permasalahan keluarga yang berakhir pada perceraian. Kemudian ia menduplikasi konsep "after sales service" (pelayanan purna jual) yang dilakukan oleh Dealer Motor atau mobil dengan program-program semacam service dan ganti olie gratis bagi konsumen yang membeli motor atau mobil. 

Intinya, ia berkeyakinan bahwa meski sudah menikah, pasangan pengantin perlu terus mendapatkan pendampingan dan mempunyai ruang/media yang dapat menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dalam membina keluarga. Karena menurut Agung" "sakinah bukan lah sesuatu yang datang tiba-tiba, melainkan proses yang harus diupayakan secara terus menerus".  

Di KUA Sleman ini, Agung berharap ada peran masyarakat, khususnya melalui tokoh/takmir masjid untuk bersama mempersiapkan perkawinan dan mendampingi pasangan pengantin untuk mempertahankan keluarga dan mewujudkan keluarga sakinah. Ia berkeyakinan ketahanan keluarga berbasis masjid akan mampu menurunkan tingkat percerian dan menjadi kanal bagi pasangan nikah yang memerlukan pendampingan sehingga tidak salah dalam mencari jalan keluar dari problemetika keluarga.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Sleman, Yogyakarta, Indonesia

DOA BERSAMA KUA SLEMAN BERSAMA LEMBAGA KEAGAMAAN

 Bertempat di Aula KUA Kecamatan Sleman, Senin jam 16.00 KUA melaksanakan do bersama untuk keselamatan negara yang dihadiri seluruh pegawai ...

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.